JARINGAN KOMUNIKASI
Jaringan :
Saluran yang digunakan untuk meneruskan pesan dari satu orang ke orang lain.
STRUKTUR JARINGAN KOMUNIKASI
STRUKTUR JARINGAN KOMUNIKASI
Model Rantai
Metode
jaringan komunikasi di sini terdapat lima tingkatan dalam jenjang hirarkisnya
dan hanya dikenal komunikasi sistem arus ke atas (upward) dan ke bawah
(downward), yang artinya menganut hubungan komunikasi garis langsung (komando)
baik ke atas atau ke bawah tanpa terjadinya suatu penyimpangan.
Model Roda
Model Roda
Sistem
jaringan komunikasi di sini, semua laporan, instruksi perintah kerja dan
kepengawasan terpusat satu orang yang memimpin empat bawahan atau lebih, dan
antara bawahan tidak terjadi interaksi (komunikasi sesamanya).
Model Lingkaran
Model Lingkaran
Model
jaringan komunikasi lingkaran ini, pada semua anggota/staff bisa terjadi
interaksi pada setiap tiga tingkatan hirarkinya tetapi tanpa ada kelanjutannya
pada tingkat yang lebih tinggi, dan hanya terbatas pada setiap level.
Model Saluran Bebas/Semua Saluran
Model Saluran Bebas/Semua Saluran
Model
jaringan komunikasi sistem ini, adalah pengembangan model lingkaran, di mana
dari semua tiga level tersebut dapat melakukan interaksi secara timbal balik
tanpa menganut siapa yang menjadi tokoh sentralnya.
Model Huruf ‘Y’
Model Huruf ‘Y’
Model
jaringan komunikasi dalam organisasi di sini, tidak jauh berbeda dengan model
rantai, yaitu terdapat empat level jenjang hirarkinya, satu supervisor
mempunyai dua bawahan dan dua atasan mungkin yang berbeda divisi/departemen.
ARUS
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
a. Komunikasi ke atas
a. Komunikasi ke atas
Merupakan
pesan yang dikirim dari tingkat hirarki yang lebih rendah ke tingkat yang lebih
tinggi. Misal : dari ketua himpunan ke ketua bidang, atau dari ketua panitia ke
para pelaksana.
Komunikasi
ini sangat penting untuk mempertahankan dan bagi pertumbuhan organisasi. Muncul
manajemen umpan balik yang dapat menumbuhkan semangat kerja bagi anggota
organisasi. Adanya perasaan memiliki dan merasa sebagai bagian dari organisasi
dari bawahannya.
Masalah yang
timbul dalam komunikasi ke atas :
Karena pesan yang mengalir ke atas sering merupakan pesan yang harus didengar oleh hirarki yang lebih tinggi/atasan, para pekerja seringkali enggan menyampaikan pesan yang negatif.
Seringkali pesan yang disampaikan ketas, terutama yang menyangkut ketidakpuasan bawahan, tidak didengar atau ditanggapi oleh manajemen.
Kadang-kadang pesan tidak sampai. Karena disaring oleh penjaga gerbang arus pesan. Atau bisa terjadi lebih baik bertanya pada rekan kerja atau sesama mahasiswa.
Arus ke bawah terlalu besar sehingga tidak ada celah untuk menerima pesan dari bawah.
Hambatan fisik. Biasanya secara fisik pimpinan dengan bawahan berjauhan.
Karena pesan yang mengalir ke atas sering merupakan pesan yang harus didengar oleh hirarki yang lebih tinggi/atasan, para pekerja seringkali enggan menyampaikan pesan yang negatif.
Seringkali pesan yang disampaikan ketas, terutama yang menyangkut ketidakpuasan bawahan, tidak didengar atau ditanggapi oleh manajemen.
Kadang-kadang pesan tidak sampai. Karena disaring oleh penjaga gerbang arus pesan. Atau bisa terjadi lebih baik bertanya pada rekan kerja atau sesama mahasiswa.
Arus ke bawah terlalu besar sehingga tidak ada celah untuk menerima pesan dari bawah.
Hambatan fisik. Biasanya secara fisik pimpinan dengan bawahan berjauhan.
b.
Komunikasi ke bawah
Merupakan
pesan yang dikirim dari tingkat hirarki yang lebih tinggi ke tingkat yang lebih
rendah. Contoh, pesan dari direktur pada sekretaris, dari ketua senat pada
bawahannya, dll.
Masalah yang
timbul
Manajemen
dan bawahan seringkali berbicara dengan bahasa yang berbeda.
c.
Komunikasi Lateral
Merupakan
arus pesan antar sesama – ketua bidang ke ketua bidang, anggota ke anggota.
Pesan semacam ini bergerak di bagian bidang yang sama di dalam organisasi atau
mengalir antar bagian.
Masalah yang
timbul
Bahasa yang khusus dikembangkan oleh divisi tertentu di dalam organisasi
Merasa bidangnya adalah yang paling penting dalam organisasi
Bahasa yang khusus dikembangkan oleh divisi tertentu di dalam organisasi
Merasa bidangnya adalah yang paling penting dalam organisasi
d. Kabar
Burung
Jika tiga
jenis komunikasi di atas mengikuti pola struktur formal di dalam organisasi,
maka yang tergolong kabar burung tidak mengikuti garis formal semacam itu.
Sulit melacak sumber asli penyampai pesan.
Kabar burung
seringkali dipergunakan apabila:
Ada perubahan besar dalam organisasi
Informasinya baru
Komunikasi tatap muka secara fisik mudah dilakukan
Anggotanya terkelompokan pada bidang-bidang tertentu.
Ada perubahan besar dalam organisasi
Informasinya baru
Komunikasi tatap muka secara fisik mudah dilakukan
Anggotanya terkelompokan pada bidang-bidang tertentu.
d. Kepadatan
Informasi
Banyaknya
informasi yang diterima sehingga timbul kesulitan untuk menentukan informasi
mana yang dianggap lebih penting untuk disampaikan terlebih dahulu. Mudahnya
informasi dapat diterima dan disebarkan membuat para pemberi pesan lupa bahwa
informasi yang disampaikan butuh dicerna terlebih dahulu dan itu membutuhkan
waktu. Apalagi informasi yang disampaikan oleh atasan lebih banyak mengenai
permasalahan daripada pemecahan.